Jumat, 07 Agustus 2015

statemen tentang hari kiamat





      Dalam salah satu haditsnya Rasulullah saw bersabda, "Aku diutus, sedangkan dekatnya kiamat seperti dekatnya dua jari ini (seraya Rasul memberi isyarat dengan jari telunjuk dan jari tengahnya dengan posisi berdem-pet)." Dalam hadits yang lain. Diterangkan bahwa umat Nabi Muhammad saw telah berada diwaktu ashar yang sudah hampir senja. Begitulah umat Nabi Muhammad saw yang berada dipenghujung zaman. 
      Sudah sedemikian dekatkah kiamat? Pertanyaan yang siapa-pun saja tidak akan bisa menjawabnya. Kecuali Allah Swt Yang Maha Tahu. 
       Hanya tentang kiamat ini Al-Qur'an telah banyak memberi informasi situasinya. Seperti ayat "Apabila bumi digoncangkan se-dahsyat-dahsyatnya, dan gunung-gunung dihancur luluhkan sehancur-hancurnya, maka jadilah dia debu yang beterbangan." (Q.S. Al-Waqiah : 4-6),
     Juga ayat "Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat), dan manusia bertanya : Mengapa bumi (jadi begini)?, pada hari itu bumi menceritakan beritanya.” (Q.S. Az-Zalzalah : 1-5), 
     Dan ayat “Wahai manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu, sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat).” (Q.S. Al-Hajj:1). Dan masih banyak lagi ayat-ayat yang mengisahkan tentang prahara hari kiamat ini.
      Tentang asyrathus sa'ah (tanda-tanda kiamat) hadits pun sangat banyak yang menjelaskan. Ada hadits yang menjelaskan awal mula terjadinya kiamat adalah keluarnya matahari dari ufuk barat, ada yang menjelaskan dimulai dengan keluarnya 'seekor hewan' yang bersamaan dengan Dajjal, ada yang dimulai dengan turunnya Imam Mahdi Al-Mun-tadhar, dll. Tentang Al-Mahdi ini Ibnu Khaldun telah melakukan penelitian mendalam terhadap hadits-hadits yang berkenaan.
      Yang paling tidak dimengerti dan membuat resah adalah banyaknya statemen-statemen tentang kiamat akhir-akhir ini. Masih ingatkah kita kasus Sekte Kiamat yang menamakan diri dengan Pondok Nabi di tahun 2003, yang mengatakan bahwa kiamat akan terjadi pada 10 November 2003? Atau masih ingatkah kita akan kasus tersebarnya isu bahwa pada tanggal 9 bulan 9 tahun "99 akan terjadi kiamat, karena saat itu posisi bumi terletak satu garis dengan benda langit lainnya dan menyebabkan gravitasi berganda?
      Memang statemen kontroversi semacam ini sudah bukan barang baru lagi dalam dunia Islam. Dalam sejarah Islam sudah banyak tercatat 'orang-orang berani' seperti ini. Tercatat As-Suhaili yang mengatakan umur dunia hanya 500 tahun setelah hijrahnya Nabi Muhammad saw. Ya'qub ibn Ishaq, seorang yang dikenal ahli ilmu bintang ini mengatakan bahwa umur dunia hanya 693 tahun setelah hijrah. Syadzan al-Balkhi mengklaim 320 tahun setelah hijrah. Naufil al-Rumi yang hidup pada masa pemerintahan Bani Umayyah mengatakan 960 tahun. Dan Jaras mengklaim hitungan yang sama dengan Naufil.
      Dari semua klaim tentang hancurnya dunia di atas sudah jelas-jelas salah. Karena hitungan yang mereka yakini hingga detik ini sudah terlewat sembilan abad. Hal ini juga ditegaskan oleh Syekh Thanthawi Jauhari bahwa prediksi semacam itu hanyalah perhitu-ngan yang semu.
      Wacana terbaru saat ini adalah klaim James Scotti dari Univer-sitas Arizona yang telah mengamati asteroid XF 11 dengan melalui teleskop 36 inci pada 06 Desember 1997. Dia menyatakan bahwa kemungkinan XF 11 untuk menghatam bumi terjadi pada tahun 2028. Sedangkan menurut perhitungan pada tanggal 23 Maret 1998, posisi terdekat asteroid XF 11 pada 26 Oktober 2028 adalah 600.000 mil atau sekitar 954.340 km dengan kecepatan mendekati 13.914 km/detik. Perhitungan ini dilakukan oleh Donald K. Yeomans dan Paul W. Chodas, seorang astronom NASA yang khusus melakukan prediksi garis orbit komet, asteroid, planet dan benda angkasa lain di bawah sistem tata surya matahari dengan bantuan komputer.
      Jadwal kedatangan Asteroid XF 11, menurut mereka adalah pada 26 Oktober 2028 sore pukul 13.30 waktu pantai timur AS (atau 01.30 dini hari WIB). Saat itu, NEO (Near Earth Object), yaitu XF 11 sudah berada pada jarak 26.000 mil atau bisa lebih dekat lagi! Dan membenturnya XF 11 pada bumi ini merupakan alamat buruk bagi penduduk bumi.
      Ketika XF 11 menabrak bumi kecepatannya diperkirakan mencapai 45.000 km per jam atau setara dengan 100 kali kecepatan peluru yang ditembakkan! Apakah ini yang akan menyebabkan kiamat? Mungkin tidak, mungkin ya!
      Di tempat lain, ditemukan sebuah kajian yang sama sekali bertolak belakang dengan hasil penelitian James Scotti di atas. Kajian ini ditemukan oleh Agus Musthafa. Agus Musthafa dalam bukunya, Ternyata Akhirat Tidak Kekal mencantumkan hasil riset bahwa umur alam ini adalah 30 miliar tahun. Klaim ini didapat dari penafsiran terhadap firman Allah yang menjelaskan tentang pencip-taan alam semesta yang memer-lukan  waktu  6  hari.  Dan  waktu 6 hari ini dalam ilmu astronomi memiliki kadar 30 miliar. Jadi, sekarang umur alam semesta masih 12 miliar tahun. Maka, alam ini masih akan terus berkontraksi selama 18 miliar tahun lagi. Otomatis penafsiran ini juga berimplikasi bahwa penciptaan alam semesta hingga detik ini masih belum selesai, karena untuk mencapai waktu 30 miliar tahun masih kurang 18 miliar tahun lagi. Maka, diperkirakan kiamat akan terjadi sekitar 18 miliar tahun lagi (!)
      Yang menarik dari tulisan Agus Musthafa ini adalah gaya menafsiri 6 hari penciptaan alam semesta yang berakhir dengan kesimpulan "penciptaan alam hingga sekarang masih belum selesai!" Sayangnya, klaim ini tidak disertai dengan landasan-landasan kuat dari pendapat mufassirin tentang 6 hari penciptaan alam tersebut.
      Nah, sepertinya perbedaan hasil riset ini lebih menjauhkan lagi panggang dari api; klaim yang semula menjadi keyakinan, justeru menjadi aktifis 'penyumbang kebingungan'. Ini semua tanda bahwa sains berada dalam "daftar tanpa nomor" dalam kamus keyakinan (i'tiqad) setelah Al-Qur'an dan hadits Rasul, serta yang terpenting, klaim-klaim yang baru ini juga sama dengan pernyataan Syekh Thanthawi Jauhari; "sebuah klaim semu." Ini adalah bukti hadits bahwa ilmu perbintangan adalah ilmun la yanfa' wa jahlun la yadhurr (ilmu yang tidak banyak bermanfaat dan tidak tahu pun tidak jadi masalah), sebagaimana yang dikutip Al-Ghazali dalam Ihya-nya.
      Di terakhir pembahasan ini ada baiknya dikutip sebuah perkataan Sufyan ibn 'Uyainah yang ditulis oleh Jalaluddin as-Suyuthi dalam Ad-Durr al-Mantsurnya serta diriwayatkan oleh Ibnu al-Mundhir dan Ibnu Abi Hatim bahwa setiap ayat yang diawali dengan kalimat ma yudrika adalah sebuah hal yang dirahasiakan oleh Allah. sedangkan setiap ayat yang diawali wa ma adraka berarti hal yang telah Allah kabarkan kepada Nabi Muhammad saw (bukan rahasia). Dan lafadz Sa'ah (kiamat) dalam al-Qur'an memakai ma yudrika. Allahu a'lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar