Rabu, 12 Agustus 2015

sikap tasamuh (toleransi)



HARAPAN
Sebenarnya harapan kita semua adalah Islam yang rahmatal lil’alamin, yang bersaudara, yang mengedepankan sikap tasamuh (toleransi) yang tinggi, menghargai pendapat orang lain, memperbesar kesamaan dan memperkecil perbedaan.
Sebab sekecil apapun benda atau barang, kalau kita memandangnya dari sudut yang berbeda, tentunya kesimpulan yang kita peroleh juga berbeda, meskipun bendanya satu. Demikian juga kita dalam memahami nash-nash Al-Qur’an dan hadits Rasulullah saw. Dan isya Allah para ulama yang telah diakui keilmuannya dalam berijtihad beliau menggunakan dasar atau dalil-dalil yang dapat dipertanggung-jawabkan, sehingga para ulama beserta pengikutnya tidak harus saling menyalahkan yang lain dan hanya membenarkan kelompoknya sendiri. Boleh jadi yang disalahkan itu yang benar dan yang menyalahkan itu yang salah, karena kebenaran yang sejati adalah milik Allah semata.
Dalam Al-Qur’an banyak ayat-ayat yang mendukung pernyataan di atas. Supaya kita dapat bersikap toleran maka kita dapat perhatikan ayat di bawah ini:
قُلْ أَتُحَآجُّونَنَا فِي اللهِ وَهُوَ رَبُّنَا وَرَبُّكُمْ وَلَنَا أَعْمَالُنَا وَلَكُمْ أَعْمَالُكُمْ وَنَحْنُ لَهُ مُخْلِصُونَ
 “Bagi kami amalan kami, bagi kamu amalan kamu dan hanya kepada-Nya kami mengikhlaskan hati”. (QS. al-Baqarah: 139)
Dengan melihat ayat di atas kita tahu bahwa apa yang dilakukan orang lain, kita tidak akan dimintai pertanggungjawaban, sehingga kita tidak boleh memaksakan diri supaya faham kita harus diikuti oleh orang lain apalagi kalau kita sampai mengatakan kafir, musyrik bagi orang yang tidak mau mengikuti faham kita.
Sekali lagi, alangkah indahnya bila kita dapat beribadah dengan tenang sesuai dengan pemahaman masing-masing, saling memahami perbedaan diantara kita, tidak mengklaim yang paling benar. Tapi beda kenyataannya sekarang ini, jauh dari harapan kita semua, karena ada beberapa kelompok yang tidak sefaham dengan harapan di atas. Di antaranya adalah Wahabisme. Dan di bawah ini kami ulas sedikit mengenai kelompok tersebut. Allah lebih mengetahui.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar