Kamis, 06 Agustus 2015

BERSEDEKAHLAH





     Dalam harta kita tentunya masih ada hak orang lain, untuk itu kita harus dan selalu memberikan hak orang lain dengan ikhlas dan sesegera mungkin dalam bentuk sedekah atau lainnya.

     Harta kekayaan tidak menjadi habis (berkurang) dengan/karena bersedekah, bahkan sedekah itu membawa beberapa manfa’at/ keuntungan bagi kita disamping bagi orang lain yang kita beri sedekah.

     Jangan sampai kita kikir/bakhil dengan harta benda kita  yang  nota-benya masih ada hak orang lain.

     Dalam sebuah hadits disebutkan : “Dermawan dekat kepada Allah, dekat dengan manusia dan dekat dengan surga. Orang yang bakhil jauh dari Allah, jauh dari manusia dan jauh dari surga, dekat dengan neraka. Orang bodoh yang dermawan lebih disenangi oleh Allah dari pada orang ahli ibadah yang bakhil.” (H.R. At-Tirmidzi dan Baihaqi).

     Al-Faqih Abu Laits Samarqandy pernah mengatakan : “Bersedekahlah kamu sedikit atau banyak, sebab sedekah tersebut mengandung 10 kebaikan di dalamnya, yaitu 5 dinik-mati di dunia, dan 5 lainnya di akhirat.”

     5 faedah yang dinikmati di dunia :

1. Membersihkan harta, sabda Nabi saw. “Ingatlah bahwa jual beli itu selalu diliputi oleh lagha (hal yang sia-sia), sumpah dan dusta, dari itu bersihkanlah dengan sedekah.”
2. Membersihkan dosa-dosa yang diperbuat badan. Firman Allah swt : “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka.” (Q.S. At-Taubah : 103)
3. Menolak aneka balak dan pederita-an (penyakit), disebutkan halam sebuah hadits : “Sembuhkanlah (keluarga/saudara/kawan) kamu yang sakit dengan bersedekah.”
4. Membesarkan (membuat gembira) hati orang miskin, sedang sebaik-baik amal adalah membuat gembira orang mukmin.
5. Memberi berkah pada harta dan lapang rizkinya. “Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi Rezki yang sebaik-baiknya.” (Q.S. Saba’ : 39 )

     Sedangkan 5 faedah di akhirat :

1.  Sedekahnya diganti dengan naungan baginya.
2.  Mengurangi beban tanggungan (hisab) nya.
3.  Menambah berat timbangan amal baiknya.
4.  Memudahkan lewat di atas jembatan (shirath).
5.  Meningkatkan derajatnya di surga.

     Ada 7 perkara yang dapat membangkitkan semangat untuk bersedekah sekaligus memperbesar pahalanya :

1. Bersedekah dengan harta halal, dalam hal ini Allah awt. Telah berfirman : “Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa  yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu.” (Q.S Al-Baqarah : 267).
2. Memberinya mulai dari harta sedikit (jangan menunggu kaya/ punya harta banyak). Dalam hadits disebutkan : “Takutlah siksaan api neraka sekalipun dengan bersedekah separuh buah kurma. Bila kamu tidak mempunyai maka cukup berkata dengan kalimat yang baik.” (H.R. Bukhari-Muslim).
3. Menyegerakan, khawatir tidak punya kesempatan bersedekah sebelum mati. “Seorang berse-dekah satu dirham diwaktu hidupnya dan masih dalam keadaan sehat, sungguh lebih baik dari pada bersedekah seratus dirham ketika akan mati.” (H.R. Ibnu Hibban dan Abu Daud).
4. Memilih harta yang paling baik, khawatir digolongkan orang-orang bakhil (kikir), Firman Allah : “Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan dari padanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terha-dapnya. Dan ketahuilah bahwa Allah Maka Kaya lagi Maha Terpuji.” (Q.S Al-Baqarah : 267).
5. Bersedekah dengan samar-samar, khawatir riya’. “Sesungguhnya hamba itu beramal dengan sesuatu amal di dalam rahasia lalu Allah mencatatnya dengan rahasia. Jika ia melahirkannya maka Dia pindahkan dari rahasia dan Dia catat dengan terang-terangan. Jika ia mengata-kannya maka dia pindahkan dari rahasia dan terang-terangan dan dia catat sebagai riya’ (beramal ingin dilihat orang).” (H.R. Bukhari dan Muslim).
        Dalam hadist lain disebutkan : “Memberi sedekah dengan cara rahasia bisa memadamkan kemara-han Tuhan, dan silatur rahim bisa menambah berkahnya umur dan mengerjakan kebaikan bisa memeli-hara dari mati dalam keadaan jelek.” (H.R. Ibnu Hibban). 
   
6. Tidak mengundat-undat, khawatir sia-sia amalnya. “Tiga orang yang tidak diajak bicara oleh Allah (karena Allah tidak suka kepadanya) pada hari kiamat, tidak dilihat (dengan penuh kasih saying) dan tidak dibersihkan  dosanya dan mereka mendapat siksa yang pedih, yaitu :
a.  Orang yang menurunkan kain sarungnya sampai bawah mata kaki.
b.  Pengungkit yang tidak memberi sesuatu kecuali dengan mengungkit-ungkit (undat-undat).
c.  Orang yang menjual barang dagangannya dengan sumpah bohong.” (H.R. Muslim).
7. Tidak menyakiti atau menghina yang diberi, takut dosa. “Wahai orang-orang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya, dan menyakiti (perasaan sipenerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya’ kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang diatasnya ada tanah kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Maka tidak menguasai sesuatu pun dari apa yang mereka usahakan, dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.” (Q.S. Baqarah : 264  ).
    
     Dalam suatu kesempatan Abu hurairah ra. pernah bercerita bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Dalam kalangan umat sebelumnya ada seorang lelaki yang mendatangi sarang burung, setiap burung itu menetas, maka lelaki itu mengambil dua anaknya, lantas burung itu mengadu kepada Allah Yang Maha Tinggi tentang apa yang dilakukan oleh lelaki itu, lalu Allah menurunkan wahyu kepada burung tersebut : ‘Bila lelaki itu datang lagi maka Aku akan membinasakan nya.’   Ketika burung itu menetas maka lelaki tadi keluar sebagaimana biasanya untuk mengambil anak burung. Tatkala berada di salah satu jalan pedesaan, bertemu dengan seorang pengemis, lalu lelaki itu memberinya roti yang dibikin makan siangnya. Kemudian dia melanjutkan perjalanannya sehingga sampai pada sarang  tersebut, lalu meletakkan tangannya dan langsung naik, lantas mengambil dua anak burung itu. Disaat itu kedua orang tua (burung) itu melihatnya, lalu berkata : ‘Wahai Tuhan kami sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji dan sungguh Engkau menjanjikan kepada kami bahwa Engkau akan membinasa-kan lelaki itu bila kembali.Ternya dia sekarang kembali,lalu mengambil dua anak kami dan Engkau membiarkan-nya dan tidak membinasakannya. 

     Lantas Allah menurunkan wahyu kepada kedua burung itu : ‘Apakah kalian tidak mengetahui sesungguh-nya Aku tidak akan membinasakan orang yang bersedekah siang harinya dengan mati jelak.”  (H.R. Ibnu Najar).

    Sebagai akhir dari tulisan ini,  kami kemukakan sebuah hadits sebagai renungan, yaitu : “Setiap hari dua orang malaikat turun dari langit, seorang diantara mereka berkata : ‘O, Allah, gantilah bagi setiap orang yang pemurah karena-Mu.’ Dan yang lain berkata : ‘O, Allah, musnahkanlah harta setiap orang yang menahan-nahan (hartanya tidak mau bersedekah).” (H.R. Bukhari).

“Sesungguhnya sedekah itu jatuh di tangan Allah Azza wa Jalla sebelum sedekah itu jatuh di tangan orang yang menerimanya.”
(H.R. Ad Daruquthni dari hadits Ibnu Abbas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar